Skip to main content

The Girl on The Train by Paula Hawkins

Pertama kali ketemu novel ini waktu berkunjung ke Gramedia di Bintaro Plaza –di deket kampus. Kebetulan temen yang sama gua waktu itu bilang kalo novelnya bagus. Memang di Goodreads punya rating yang not bad to try alias 3.9/5. Apalagi ada embel-embel kalo bakal difilmkan. Paula Hawkins sukses bikin gua bosyan di awal, dengan hal yang itu-itu saja dari novel ini.

Novel ini terfokus pada Rachel –perempuan yang baru bercerai dengan suaminya yang bernama Tom. Rachel punya kebiasaan buruk minum alkohol padahal ia akan tidak sadar total saat mabuk dan itulah yang membuat Tom menyerah, ditambah selama beberapa tahun mereka tidak dikaruniai anak. Akhirnya mereka bercerai dan Rachel pindah rumah ke temannya yang bernama Cathy. Rachel yang seperti ini membuat teka-teki dan misteri tersendiri ketika ada suatu kejadian penting yang terjadi saat dia mabuk.

Tom akhirnya memiliki istri yang bernama Anna dan seorang anak. Rachel masih tidak menerima kenyataan bahwa mantan suaminya bahagia sementara ia menderita dan tidak memiliki pekerjaan. Terkadang Rachel melakukan hal-hal aneh dan membuat Anna takut, seperti tiba-tiba lari membawa anaknya keluar dari rumah.

The Girl on The Train sebagai judul yang baik untuk membuat kita penasaran. Rachel, sebelum diberhentikan dari pekerjaannya karena kecanduan alkohol akut, selalu menaiki kereta setiap berangkat bekerja. Keretanya selalu melewati kawasan depan rumahnya dulu yang sekarang menjadi rumah Anna. Setiap pagi, Rachel selalu tertuju pada rumah yang tidak jauh dari rumah Anna dan Tom. Rumah itu dihuni oleh pasangan pengantin baru yang sedang mesra-mesranya. Dan Rachel seakan-akan mengenal mereka.

Hari itu, sang perempuan yang menghuni rumah tersebut tidak terlihat. Ternyata, Rachel melihat kabar di koran, bahwa perempuan penghuni rumah itu hilang. Rachel bingung sekaligus penasaran apa yang terjadi dengan perempuan yang diketahui bernama Megan. Memang boring banget awalnya, karena terfokus sama Rachel dan kehidupannya. Yang bikin agak nggak bosan adalah, setiap bab ada tanggal dan beberapa tokoh yang terfokus pada Rachel, Anna dan Megan.

Beberapa lama setelah Megan menghilang polisi menemukan jasadnya di sebuah hutan, sebelumnya diceritakan kalau Megan seperti depresi dan memang sempat mengunjungi psikolog. Scott –suami Megan, mengaku kaget dan tidak habis pikir siapa yang tega melakukannya. Rachel, seperti ingat bahwa ada hubungan dia dengan Megan hingga akhirnya mencari tahu sendiri. Banyak spekulasi siapa yang sebenarnya membunuh Megan, seperti Scott, psikolog Megan dan mungkin Rachel sendiri.

Megan terkadang menjadi baby sitter di rumah Anna, dan mereka merupakan tetangga baik. Anna juga mengaku shocked setelah mendengar kabar Megan meninggal dan tidak tahu siapa yang melakukannya saat ditanya oleh polisi, begitupun Tom. Nah, di novel, siapa-siapa saja yang membunuh Megan terus dikasih petunjuk-petunjuk kecil dari penulisnya, membuat para pembaca mencari-cari siapa yang sebenarnya membunuh Megan. Scott hampir dijadikan tersangka pembunuhan atas istrinya sendiri, begitupun psikolognya. Rachel bahkan melaporkan diri kepada polisi karena merasa ada di saat malam pembunuhan Megan dan sedang dalam keadaan mabuk. Pembaca terus aja diputar-putar dengan banyak spekulasi sampai akhirnya ketemu titik terang.

Cara Paula Hawkins memang cakep buat merinci semuanya dan mengemasnya dengan cantik. Pembunuhnya adalah Tom, yang memang nggak disangka-sangka dan benar-benar twist ending. Tom, suami Anna, sering bertemu Megan yang memang menjadi baby sitter anaknya. Melihat Megan yang begitu desperate and lost, akhirnya mereka melakukan hubungan terlarang. Setelah menjalin hubungan cukup lama, Megan bilang Megan hamil. Tom sangat itu mengamuk sambil mengajak Megan berbicara di hutan. Dan yha, Tom membunuhnya disana dengan batu. Hal-hal menegangkan waktu Rachel datang ke rumah dan memberitahu Anna bahwa Tom adalah pembunuh Megan dan mereka berjuang untuk keluar dari rumah itu dan berhasil membunuh Tom.

Waktu selesai baca novelnya cuma bisa bilang, “Gila, wah, gila….” Sambil nggak abis pikir kalau Tom pelakunya dan nggak paham karena Tom adalah suspect paling akhir dalam list gua. Karena di novelnya, Tom terlihat keluar buat kerja terus-terusan semacam workaholic. Setelah baca dan browsing filmnya ternyata udah tayang, akhirnya nonton sebagai visualisasi novelnya yang menurut gua nggak sehancur novel-novel lain yang difilmkan. Benar-benar sesuai dengan novelnya meski ada part-part yang dihilangkan. Bagus asli filmnya dan memang lebih menggambarkan deg-deg an. Tapi rating filmnya nggak terlalu baik, biasa aja gitu, 6.5/10 di IMDb dan 44% di Rotten Tomatoes. Novelnya wajib banget dicoba buat orang yang suka genre thriller dengan twist ending yang menurut gua lumayan banget. Meskipun bosenin karena kekalutan Rachel di awal-awal cerita, tapi harus tahan-tahan ya karena ada aja yang bikin penasaran wkwkwkwk. Selamat mencoba!

Comments

Popular posts from this blog

Kukila (Kumpulan Cerpen) by M. Aan Mansyur

Ini adalah kumpulan cerpen karya M. Aan Mansyur, sebelumnya gua hanya membeli buku puisinya tapi dapet rekomen untuk baca ini dari temen gua. Sebenarnya, setiap ke Gramedia, kadang-kadang penasaran sama Kukila ini. Karena, dari judulnya aja udah aneh gitu. Tapi, selalu mengurungkan niat untuk beli buku hingga akhirnya pas mau beli Kukila malah mencari-cari di beberapa Gramedia, dan sayangnya tidak juga ketemu. Untung ada gramedia.com jadi bisa cari-cari buku yang susah banget ketemu macam Kukila ini. Aan Mansyur memang keren. Gua dibuat konflik batin saat membaca kumpulan cerpen ini, dan secara langsung menyesal kenapa baru baca sekarang padahal sudah lama buku ini ada. Memang buku ini cukup vulgar, tapi M. Aan Mansyur hampir selalu membuat ceritanya seperti twist ending karena menambahkan fakta-fakta mengejutkan meski dalam beberapa kalimat pendek. Berikut merupakan rangkuman beberapa cerpennya. Kukila Ceritanya tentang Kukila yang ditinggal suaminya, Rusdi. Di awal cerita, ...

The Architecture of Love by Ika Natassa

Lagi dan lagi, setelah sukses ngebuat gua baca berkali-kali Antologi Rasa dan Critical Eleven, Ika Natassa menulis novel keren lagi yang bagi gua memang selalu ada perbedaan di setiap novelnya. Awalnya gua males beli karena Critical Eleven yang tidak memenuhi ekspektasi gua meskipun akhirnya difilmkan beberapa waktu lalu. The Architecture of Love alias TAOL, sukses untuk membuat kita baper receh. Ika Natassa selalu mengalir aja gitu kalau nulis jadi bacanya enak dan nggak perlu waktu lama untuk membuat gua meng-khatam-kan novel ini. TAOL, bercerita tentang Raia Risjad –penulis yang baru bercerai dengan suaminya dan River Jusuf –arsitek yang ditinggal istrinya, mereka bertemu di New York ketika merasa sama-sama lost. Yang gua suka disini adalah, novel ini bukan cerita tentang cinta yang menye-menye ala kids jaman now. Tapi cerita seadanya, sederhana, dan yang bikin unik itu dari penokohannya. Caranya dia menggambarkan Raia Risjad yang seperti biasa, cantik dan perfect yang desp...

Ingin Menjadi Junalis? Wajib Tahu!

Ketika ingin menjadi seorang jurnalis, tidak lengkap rasanya jika tidak mengetahui istilah-istilah yang ada di dalam jurnalistik karena itu akan membantu dalam banyak hal setelah mendalami peran sebagai jurnalis. Berikut adalah istilah-istilah yang sering ada dan perlu diketahui di bidang jurnalistik: A. Jurnalisme  Menurut Wikipedia, kewartawanan atau jurnalisme (berasal dari kata  journal ) mempunyai arti catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, dapat juga diartikan sebagai surat kabar. Journal  berasal dari istilah bahasa Latin  diurnalis , yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Jurnalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita di surat kabar. Banyak termonilogi terhadap definisi jurnalisme dari kalangan ahli tetapi dari beragam definisi yang dipaparkan, bisa ditarik kesimpulan bahwa pengertian jurnalisme merupakan kajian...